Sistem Informasi Geografi

Penyajian peta dalam sistem informasi geografi .

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Burung Cenderawasih

Fauna khas Indonesia Bagian Timur (Papua).

Kegiatan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran berlangsung dalam kelas.

Jumat, 27 Maret 2020

Silabus Geografi Kelas X

Berikut Silabus Mata Pelajaran Geografi Kelas X:

Kamis, 26 Maret 2020

Bumi sebagai Ruang Kehidupan Mari Lestarikan

Bumi Ruang Kehidupan
Bumi sebagai tempat berpijak dan melangsungkan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, sehingga perlu dijaga kelestariannya terutama buat generasi selanjutnya.

Sagusablog Online


Sagusablog Online Tingkatkan Kompetensi Guru.
Hasil gambar untuk sagusablog igiBerbagai macam workshop online yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) secara GRATIS. Salah satu diantaranya adalah Workshop Online Satu Guru Satu Blog (SAGUSABLOG). Workshop online ini dibimbing oleh para mentor yang handal dan berpengalaman dengan penanggung jawab utama Mr.Mung. Para mentor menggunakan media aplikasi telegram. Mengikuti workshop ini dapat membuka tirai para guru Indonesia untuk ikut meningkatkan kompetensi profesi dalam melakukan inovasi pembelajaran berbasis IT.
Inovasi pembelajaran yang dilakukan dalam workshop ataupun diklat berbasis IT seperti workshop Sagusablog ini masih sangat jarang dilakukan baik oleh Balai Diklat maupun lembaga-lemabaga Pendidikan terkait sehingga menjauhkan para guru dengan dunia Inovasi berbasis Internet kecuali bagi para guru yang pingin mandiri. Ditengah kesenjangan ini hadir Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk menjembatani para guru di Indonesia untuk lebih mengingkatkan kompetensi diri masing-masing, terutama kompetensi dibidang IT, dan semua dilaksanakan secara GRATIS demi kemajuan anak bangsa.
Kehadiran Workshop SAGUSABLOG ONLINE ini bagi sebagian guru merupakan peluang besar untuk mengembangkan diri guna memenuhi tuntutan pembelajaran berbasis Online. Sebagai contoh negeri kita tercinta ini tengah dilanda wabah Corona, dimana semua aktivitas harus dilaksanakan di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus itu (Covid-19). Salah satu yang terkena dampakanya adalah dunia pendidikan. Para seserta didik diharuskan belajar di rumah secara online. IGI sebagai organisasi profesi guru sangat siap untuk mengantisipasi kejadian itu. Salah satu media pembelajaran online lewat blog guru.

Rabu, 25 Maret 2020

Kerajinan Tangan Siswa

Kerajinan tangan siswa ini berupa model Perahu Pinisi terbuat dari bambu-bambu bekas habis pakai. akan Bambu-bambu bekas itu dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan, kemudian dibelah sesuai model yang akan dibuat, selanjutnya dibersihkan/dihaluskan. Setelah bahan-bahan bambu tadi sudah siap, selanjutnya dimodel sesuai dengan gambar yang telah dirancang sebelumnya. Langkah terakhir yaitu merakit bagian-bagian tadi menjadi model Perahu Pinisi dengan jalan mengelem bagian demi bagian sampai sempurna menjadi model perahu.

Harga ditawarkan mulai Rp 150.000/unit (tergantung ukuran)

Berminat Hubungi Nomor : WA 081342234423

Minggu, 22 Maret 2020

Download Perangkat KBM

Pada posting kali ini saya akan membagikan kepada Anda file-file Perangkat Pembelajaran:

1. Download Kalender Akademik (file excel) [Download Disini]
2. Download Silabus Geografi Kelas X (file word) [Download Disini]
3. Download RPP Geografi Kelas X Semester 2 (file pdf) [Download Disini]

Sistem Informasi Geografi

Pengertian SIG, Manfaat, Komponen dan Ruang Lingkupnya

Mari kita bahas dulu pengertian sistem informasi geografis terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pengertian SIG yaitu sistem informasi khusus yang mengolah data yang mempunyai informasi spasial (bereferensi keruangan). Dengan pengertian lain, sistem informasi geografis merupakan sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, seperti data di identifikasi berdasarkan lokasinya didalam database.

Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG)

Adapun manfaat dari sistem informasi geografis adalah sebagai berikut:
  • Manajemen Tata Guna Lahan

    SIG bisa membantu dalam membuat perencanaan setiap wilayah pemanfaatan lahan di kota yang dibagi menjadi daerah pemukiman, indurstri, perdaganan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau dan hasilnya bisa digunakan sebagai acuan dalam pembangunan utilitas-utilitas yang dibutuhkan.
  • Inventarisasi Sumber Daya Alam

    Manfaat SIG untuk kekayaan sumber daya alam adalah:
    • Untuk mengetahui persebaran beberapa sumber daya alam, seperti minyak bumi, batubara, emas, besi dan bahan tambang lain.
    • Untuk mengetahui persebaran area lahan, seperti:
    • Area lahan yang potensial dan lahan kritis
    • Area hutan yang masih baik dan hutan yang telah rusak
    • Area lahan pertanian dan perkebunan
    • Memanfaatkan perubahan pembangunan lahan
    • Rehabilitasi dan konservasi lahan
  • Pengawasan Daerah Bencana Alam

    Dalam pengawasan daerah bencana alam, SIG memiliki manfaat antara lain:
    • Melihat luas daerah bencana alam.
    • Sebagai pencegahan jika terjadi bencana alam di masa mendatang
    • Menentukan tingkat bahaya erosi
    • Memprediksi ketinggian banjir
    • Memprediksi tingkat kekeringan
    • Menyusun rencana-rencana pembangunan ulang daerah bencana
  • Bidang Perencanaan Kota dan Wilayah

    • Bidang Sumber Daya: misalnya kesesuaian lahan, pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana
    • Bidang Perencanaan Ruang: Misalnya perencanaan tata ruang wilayah, kawasan industri, pasar, permukimana dan lainnya.
    • Bidang Manajemen/ Sarana prasarana: misalnya sistem jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik
    • Bidang Pariwisata: misalnya inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah
    • Bidang Transportasi: misalnya inventarisasi jaringan transportasi publik, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan macet dan kecelakaan
    • Bidang Sosial dan Budaya: misalnya mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu daerah, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, hiburan dan perkantoran

Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

  • Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat keras atau hardware yaitu perangkat fisik yang menjadi bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi dan juga mendukung operasi berbasis data dengan jumlah volume data yang besar dengan cepat. Perangkat keras SIG tersusun atas berbagai bagian pengimput data, pengolah data, dan pencetak hasil proses. Menurut prosesnya dibedakan menjadi:
    • Input data: mouse,, digitizer, scanner
    • Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
    • Output data: plotter, printer, screening
  • Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak atau software yaitu perangkat yang dipakai untuk melaksanakan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data secara spasial ataupun non-spasial. Perangkat lunak terdiri didalam SIG terdiri dari:
    • Alat untuk mengimput dan memanipulasi data SIG
    • Data Base Management System (DBMS)
    • Alat untuk analisa data
    • Alat untuk menayangkan data dari hasil analisa
  • Data

    Secara prinsipnya data terdiri dari dua jenis dalam SIG, yaitu:
    • Data Spasial
      Data spasial merupakan perwujudan nyata suatu daerah yang ada di permukaan bumi. Secara umum dipresentasikan dalam bentuk peta, gambar berformat digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang mempunyai nilai tertentu.
    • Data Non Spasial
      Data non spasial merupata data berupa tabel yang mana tabel tersebut memiliki isi informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data itu berbentuk data tabular yang satu sama lain di integrasikan dengan data spasial yang ada.
  • Manusia

    Manusia adalah elemen pokok dari SIG dikarenakan manusia adalah perencana dan pengguna SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang membuat desain dan mengolah sistem, sampai dengan pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
  • Metode

    Setiap masalah dalam metode yang dimanfaatkan dalam SIG akan berbeda. SIG yang baik terikat pada aspek desain dan aspek realnya.

Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis (SIG)

Adapun ruang lingkup SIG terdiri atas lima proses atau tahapan dasar, yaitu:
  1. Input Data

    Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG), Manfaat, Komponen, Ruang LingkupProses input data digunakan untuk memasukkan daya spasial dan data non spasial. Data spasial bisa berbentuk peta analog. SIG harus memakai peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke bentuk peta digital dengan memakai alat digitizer. Kecuali itu proses digitasi dapat pula dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
  2. Manipulasi Data

    Tipe data yang perlukan oleh SIG kemungkinan harus dimanipulasi supaya sesuai dengan sistem yang dipakai. Untuk itu, SIG mampu melaksanakan fungsi edit baik untuk data spasial atau non spasial
  3. Manajemen Data

    Jika data spasial sudah diinput maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non spasial. Pengolahan data non spasial meliputi pemakaian DBMS untuk menyimpan data yang ukurannya besar.
  4. Query dan Analisis

    Query yaitu proses analisis yang dilaksanakan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis data, yaitu:
    • Analisis Proximity
      Analisis proximity adalah analisis geografi berbasis jarak antar layer. SIG memakai proses buffering untuk menentukan dekatnya keterkaitan antar sifat bagian yang ada.
    • Analisis Overlay
      Overlay adalah proses penyatuan data lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana, overlay yaitu operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk kemudian disatukan secara fisik.
  5. Visualisasi

    Sebagian tipe operasi geografis, hasil akhir yang paling baik ditampilkan dalam bentuk peta atau grafik. Peta sangat efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian SIG, Manfaat, Komponen dan Ruang Lingkupnya semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian.

Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam tumbuhan dan hewan yang banyak. Baik persebaran flora maupun fauna di Indonesia sangat beragam, dibedakan menjadi tipe Asiatis di bagian barat, tipe peralihan di bagian tengah serta tipe Australis di bagian timur.

Pengertian flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat atau daerah tertentu. Sementara pengertian fauna adalah keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat atau daerah tertentu. Singkatnya, flora adalah tumbuhan, sedangkan fauna adalah hewan.

Di Indonesia memiliki kekayaan alam termasuk pada ragam flora dan fauna yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Ada banyak jenis tumbuhan dan hewan yang ada di Indonesia, dari tipe Asiatis, peralihan dan Australis. Bahkan ada banyak pula hewan endemik Indonesia yang khas dan tidak ditemui di negara lain.
persebaran flora dan fauna di indonesiaSecara umum persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia dan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur. Persebaran flora dan fauna ini memang dipengaruhi letak geografis serta faktor lain seperti bentang alam dan sejarah.

Contoh Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace memisahkan Indonesia bagian barat dan tengah. Sementara garis Weber memisahkan Indonesia bagian tengah dan timur. Berikut penjelasan persebaran flora dan fauna di Indonesia beserta contohnya.

Persebaran Flora di Indonesia

Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni tipe Asiatis (wilayah barat), tipe peralihan (wilayah tengah) dan tipe Australis (wilayah timur).
1. Flora Indonesia Bagian Barat (Asiatis)
Persebaran flora di Indonesia bagian barat disebut dengan tipe Asiatis. Hal ini dikarenakan banyak flora di bagian barat yang hampir sama dengan flora di benua Asia pada umumnya. Wilayah Indonesia bagian barat sendiri meliputi pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Terdapat beragam flora di bagian barat Indonesia dengan sifat heterogen, terutama dipengaruhi karena iklim hujan tropis dengan curah hujan tinggi. Beberapa variasi tumbuhan di Indonesia bagian barat antara lain jenis tanaman lumut, paku, jamur, meranti, mahoni, damar dan lain-lain.
Terdapat pula banyak jenis hutan seperti hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana tropis dan hutan bakau atau mangrove di daerah pesisir pantai. Ada juga beberapa flora endemik Indonesia yang khas di bagian barat ini misalnya adalah bunga Rafflesia Arnoldi atau bunga bangkai di Bengkulu yang menjadi ciri khas flora tipe Asiatis.
2. Flora Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)
Persebaran flora di Indonesia bagian tengah disebut dengan tipe peralihan atau disebut juga dengan flora kepulauan Wallace karena terletak pada garis wallace yang memisahkan flora-fauna tipe Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah meliputi pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Iklim di Indonesia bagian tengah cenderung memiliki kelembapan udara dan curah hujan yang lebih rendah sehingga memberi dampak pada flora yang ada. Akibatnya flora tipe peralihan banyak didominasi oleh hutan pegunungan, hutan sabana dan stepa tropis karena curah hujan yang rendah.
Ada juga variasi tanaman rempah-rempah seperti pala, cengkeh, kayu cendana, kayu eboni, anggrek dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal tersebut menjadi ciri khas yang ada pada persebaran flora tipe peralihan di Indonesia bagian tengah.
3. Flora Indonesia Bagian Timur (Australis)
Persebaran flora di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis. Hal ini dikarenakan persebaran flora di Indonesia bagian timur hampir sama dengan flora di benua Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian timur meliputi Papua, Maluku dan sekitarnya.
Iklim yang ada di Indonesia bagian timur didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan. Selain itu juga banyak ditemui tanaman seperti pohon sagu, pohon nipah dan hutan bakau atau mangrove yang ada di daerah pesisir pantai.
Daerah timur Indonesia juga memiliki tanaman khas Australis seperti pohon rasamala, tanaman eucalyptus serta jenis pemetia pinnata atau motea yang lazim ditemui di benua Australia.

Persebaran Fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni tipe Asiatis (wilayah barat), tipe peralihan (wilayah tengah) dan tipe Australis (wilayah timur).
1. Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)
Persebaran fauna Indonesia bagian barat dikenal dengan tipe Asiatis, sama dengan persebaran floranya. Hal ini karena fauna di bagian barat Indonesia hampir sama dengan jenis fauna di benua Asia secara keseluruhan. Pengaruh kedekatan letak dan kondisi permukaan bumi menjadi faktor utamanya.
Wilayah Indonesia bagian barat pada persebaran fauna tipe Asiatis meliputi pulau Sumatera, Jawa dan juga Kalimantan. Di bagian barat, banyak ditemui fauna tipe mamalia, reptil, burung hingga ikan yang banyak ditemui di wilayah benua Asia lainnya.
Ada banyak pula hewan endemik khas tipe Asiatis di Indonesia wilayah barat. Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian barat ini antara lain adalah badak bercula satu, tapir, harimau sumatera, siamang, ikan pesut mahakam, orangutan, harimau loreng, kera gibon dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)
Persebaran fauna Indonesia bagian tengah dikenal dengan tipe peralihan atau juga dikenal sebagai fauna kawasan Wallace karena berada di garis wallace yang memisahkan tipe Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah meliputi pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Karena letaknya di tengah, ada beberapa fauna tipe Asiatis dan Australis yang masuk dalam tipe peralihan ini. Contoh fauna Asiatis seperti kera atau fauna Australis seperti kuskus juga banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah ini.
Ada juga beberapa hewan endemik khas tipe peralihan di Indonesia wilayah tengah. Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian tengah antara lain adalah komodo, anoa, babirusa, monyet hantu, burung maleo dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis)
Persebaran fauna di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis, sama seperti floranya. Hal ini dikarenakan persebaran fauna di Indonesia bagian timur memiliki kesamaan dengan fauna di benua Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian timur meliputi Papua, Maluku dan sekitarnya.
Di bagian timur terdapat banyak jenis hewan yang lazim ditemui di benua Australia, sebut saja seperti kangguru, walaby, koala serta berbagai jenis burung, reptil dan primata lainnya yang khas. Sementara hewan seperti kera dan mamalia jarang ditemui di wilayah ini.
Ada juga beberapa hewan endemik khas tipe Australis di Indonesia wilayah timur. Contoh hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian timur antara lain adalah burung cendrawasih, kasuari, merak gouravictori, kangguru mantel emas, nuri sayap hitam, hiu bintik dan masih banyak lagi yang lainnya.
Nah demikian referensi persebaran flora dan fauna di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan garis Weber, baik di bagian barat, tengah dan timur. Semoga bisa menambah wawasan mengenai contoh flora dan fauna yang ada di negara Indonesia.